Keyakinan untuk menghidupkan cahaya redup itu semakin mengecil dan akan padam
Mungkin bukan tentang rasa untuk diaku lagi, tetapi rasa untuk merasa
Bukankah melepaskan tidak selalu bermakna enggan untuk diselamatkan?
Atau memang dibiarkan karna sudah waktunya dicukupkan?
Atau memaksa usai dengan dalih sebuah kesakitan?
Menjadi bayang dalam ribuan malam sepertinya waktu yang panjang
Bukan berarti bodoh dengan selalu berharap akan kesemogaan
Dianggap pandai menghargai makna-pun bukan menjadi sok pintar
Prosa ini lama-lama menjadi sebuah kerumitan sepertinya
Sudahlah, anggapanku pasti yang akan menjadi paling benar
Mungkin akan menjadi sesederhana ini
Tentang sebuah keberuntungan
Tentang kita yang masih diatapi langit dengan pijakan tanah yang sama
Mungkin bukan tentang rasa untuk diaku lagi, tetapi rasa untuk merasa
Bukankah melepaskan tidak selalu bermakna enggan untuk diselamatkan?
Atau memang dibiarkan karna sudah waktunya dicukupkan?
Atau memaksa usai dengan dalih sebuah kesakitan?
Menjadi bayang dalam ribuan malam sepertinya waktu yang panjang
Bukan berarti bodoh dengan selalu berharap akan kesemogaan
Dianggap pandai menghargai makna-pun bukan menjadi sok pintar
Prosa ini lama-lama menjadi sebuah kerumitan sepertinya
Sudahlah, anggapanku pasti yang akan menjadi paling benar
Mungkin akan menjadi sesederhana ini
Tentang sebuah keberuntungan
Tentang kita yang masih diatapi langit dengan pijakan tanah yang sama
