"Aku yang akan bilang, bahkan suatu "keberadaan" yang nantinya akan diikuti dengan "kehilangan" dan atau sebaliknya, memang membutuhkan banyak persiapan"
Dalam hidup, akan tiba saatnya mereka yang datang akan pergi, atau mereka yang baru, akan datang, atau bahkan mereka yang sudah pergi, akan datang kembali, rumit. Waktu memang pandai menyimpan hal-hal rumit, sampai-sampai terkadang waktu adalah definisi yang paling benar terkait kejutan kehidupan yang asyik. Korelasi antara hidup dan waktu bukan lagi soal kelaziman makna "seharusnya", tetapi lebih kepada sabar, ikhlas, dan syukur. Tentang bagaimana kita sebagai manusia bisa selalu sabar, ikhlas, dan bersyukur hingga mereka akan datang di waktu yang paling baik dan tepat.
Mereka yang akan datang dalam hidup kita secara tidak langsung selalu punya pesan tersirat, yang mungkin kita atau mereka sama-sama tidak tahu isi pesannya, kebermanfaatan diri seorang manusia, misalnya. Kamu mungkin tidak menyadari keberadaan kita sebagai manusia saat ini bisa membawa kebermanfaatan di mata manusia lain, dan juga sebaliknya. Atau kepergian mereka yang dulu datang ternyata justru menjadi hal yang baik, sudah saatnya mereka pergi untuk bisa menjadi lebih bermanfaat bagi manusia lain atau bisa jadi sudah saatnya mereka merasakan sesuatu yang bisa membuat hidupnya menjadi lebih bermanfaat didiri manusia lain. Dalam konteks ini, kebermanfaatan yang dimaksud bukan selalu tentang menjadi manusia yang paling baik dan tidak punya kesalahan, tetapi lebih kepada hal-hal kecil sampai besar yang bisa memberi pengaruh baik didiri dan hidup manusia lain. Maka, sudahkah seharusnya kamu merasa tenang bahwa mereka yang datang dan pergi adalah sesuatu yang baik dan tidak perlu dikhawatirkan?
Hidup itu cukup menarik karena tidak ada yang bisa menebak, apa yang ada dan hilang di waktu lampau, sekarang, atau masa depan ternyata bisa membawa perubahan yang signifikan dalam hidup. Tentang bagaimana kita sebagai manusia melakukan manajemen diri dengan mensinkronkan hati dan logika menjadi kesatuan yang utuh dan nyata. Tentang implementasi sabar, ikhlas, dan syukur. Tentang menjadi manusia yang selalu kuat. Tentang menikmati proses yang terjadi. Tentang apapun itu, untuk bersiap menghadapi mereka yang akan ada dan mereka yang akan hilang.
"Maka tetaplah hidup dengan bahagia, bukankah kamu semua sudah melakukan banyak persiapan akan "keberadaan" dan "kehilangan" yang datang silih berganti dalam hidup?"
